Setwil FPII Riau Apresiasi Kinerja Polres Kampar, Dan Kutuk Kelakuan 3 Kepala Desa di Kampar Terkena OTT

PEKANBARU, {DETEKTIFNEWS.com}- Maraknya Virus Corona di dunia membuat masyarakat menjaga diri dan banyak banyak berdoa kepada sang Halik agar keluarga dan sanak famili tidak terdapak Virus Corona atau Covid – 19 khususnya di Riau dan wilayah Indonesia pada umumnya.

Sabtu tanggal, 4/4/2020 awak media menghubungi Suriani Siboro Sebagai Sekretaris Wilayah Riau dari Forum Pers Independent Indonesia (FPII) awak media meminta tanggapan terkait viralnya berita OTT nya tiga (3) oknum kepala desa yang ada di kampar.

“Kami dari FPII Se Riau apresiasi kinerja Polres Kampar yang mana dengan sigabnya bergerak dalam operasi tangkap tangan (OTT)nya Ke tiga oknum Kepala Desa Tersebut,dan saya sebagai Sekretaris Wilayah Riau mengutuk keras ke tiga Kepala Desa itu,sebab saat ini pemerintah sibuk antisipasi penularan terjangkitnya Virus Covid -19,Tapi Kepala Desa sebagai Aparatur Pemerintah tidak membantu pemerintah malah memikirkan diri sendiri.” sebut suriani dengan wajah kesal.

Seperti yang di kutip dari bebetapa media, Hari jumat (3/4/2020), Tim Tipikor Polres Kampar dalam melakukan OTT (Operasi Tangkap Tangan) terhadap 3 Oknum Kepala Desa dalam kasus Tindak Pidana Korupsi dalam Jabatan dengan cara melakukan pemerasan.

Ke-3 oknum Kepala Desa yang terkena OTT ini adalah PI Kades Sari Galuh, LS Kades Batang Batindih dan MU Kades Non Aktif Desa Tambusai, bersama tersangka juga diamankan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 100 juta, 3 buah stempel, selembar kwitansi tanda terima uang dan 5 unit HP.

Peristiwa ini berawal pada Selasa siang (31/3/2020), saat itu PI selaku Kades Sari Galuh bersama LS Kades Batang Batindih dan MU Kades Non Aktif Desa Tambusai, mendatangi lokasi proyek pembangunan pabrik / kandang ayam milik PT. Wilkon yang berlokasi di Wilayah Desa Sari Galuh Kec. Tapung.

Sesampai di lokasi mereka langsung menutup akses pintu keluar masuk dengan cara melintangkan 2 mobil yang mereka bawa di depan pintu masuk proyek, adapun tujuannya supaya kegiatan proyek berhenti sehingga Pimpinan Proyek menemui mereka, guna membicarakan permohonan para Kepala Desa ini yang meminta agar mereka ditunjuk sebagai pemasok material untuk pembangunan proyek tersebut,seperti yang di kutip dari beberapa media yang viral saat ini.

Diketahui juga bahwa para Kepala Desa ini meminta uang sebesar Rp 100 juta kepada pihak perusahaan sebagai uang koordinasi dengan tiga desa, mereka mengancam pihak perusahaan apabila tidak diberikan maka kegiatan pembangunan pabrik akan mereka hentikan.

Informasi dari masyarakat maka pada Kamis pagi (2/4/2020), tersangka PI kembali berkomunikasi dengan pihak perusahaan dan kembali mengancam jika sampai sore ini uangnya tidak diserahkan, maka proyek pembangunan pabrik kandang ayam tersebut akan mereka tutup dan jalan akses tidak boleh lagi dilewati pihak PT. Wilkon, atas ancaman ini akhirnya pihak perusahaan terpaksa menuruti keinginan para Kades ini.

Kemudian Kamis pagi (2/4/2020), Aparat Kepolisian mendapat informasi dari masyarakat bahwa akan ada penyerahan uang sebesar Rp.100 juta kepada oknum Kepala Desa, yang diduga melakukan tindak pidana  pemerasan.

Atas informasi itu Kapolres Kampar AKBP Mohammad Kholid SIK
perintahkan Kasat Reskrim Polres Kampar AKP Fajri SH, SIK bersama Kanit IV Iptu Marupa Sibarani dan Panit Reskrim Polsek Tapung Iptu Aulia Rahman serta Unit Tipikor Polres Kampar mendatangi Lokasi untuk melakukan penyelidikan.

Di TKP Tim menemukan 8 orang yang sedang berkumpul dan mendapati uang tunai sebesar Rp 100 juta diatas meja sebagai barang bukti atas kasus ini, selain itu juga diamankan 3 buah stempel, selembar kwitansi tanda terima uang dan 5 unit HP. Ke-8 orang ini serta barang bukti yang ditemukan petugas kemudian dibawa ke Polres Kampar untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolres Kampar AKBP Mohammad Kholid SIK melalui Kasat Reskrim AKP Fajri SH, SIK saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini, disampaikan Fajri bahwa setelah dilakukan pemeriksaan dan klarifikasi di Polres Kampar, lalu dilakukan Gelar Perkara di Ditreskrimsus Polda Riau.

Selanjutnya dari 8 orang yang diamankan tersebut berdasarkan bukti permulaan yang cukup telah ditetapkan 3 orang tersangka untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut, jelasnya.

Tim Tipikor Polres Kampar lakukan OTT (Operasi Tangkap Tangan) terhadap 3 Oknum Kepala Desa dalam kasus Tindak Pidana Korupsi dalam Jabatan dengan cara melakukan pemerasan. ” Kami mohon kepada Kepolosian supaya tindak tegas ke tiga (3) kepala Desa tersebut, supaya amenjadi epek jerah dan pelajaran kepada yang lain”. ucapannya mengahiri.  {FPII Setwil Riau/Red}