Bambang Komisi V DPR RI Sumbang Rp 100 juta Warga Surabaya, Korban penggusuran Exit Jalan Tol

Bambang Haryo Soekartono Anggota Komisi V DPR RI dan Dirut PT DLU menyerahkan bantuan 100 juta kepada warga PKL korban penggusuran PT. Jasa Marga dari Exis Jalan Tol Banyu Urip Surabaya.

SURABAYA, {DETEKTIFNEWS.com}-Bambang Haryo Soekartono Anggota Komisi V DPR RI dan juga pemilik PT Dhama Lautan Utama (DLU) selalu prihatin pada masyarakat bawah. Terbukti hari ini ia peduli nasib para pedagang kaki lima (PKL) yang jadi korban penggusuran PT Jasa Marga di Exit Tol Banyu Urip Surabaya.

Dampak  penggusuran   hingga sebanyak 27 masyarakat PKL tersebut tidak dapat meneruskan cari nafkah. Pasca penggusuran pada 10 Juli 2019 lalu, Jasa Marga enggan berkomunikasi dengan para PKL. Bahkan, ganti rugi sedikitpun tak ada dari Jasa Marga. Lapak para PKL saat ini sudah rata dengan tanah, sejumlah bangunan lapak juga disita saat penggusuran. Maka dari kekejaman itu mereka hanya bisa berpangku tangan sambio merenungi penderitaannya.

Dalam pantauan tersebut, Bambang Haryo geram atas sikap arogansi jajaran direksi PT Jasa Marga. Ia juga mempertanyakan urgensi mereka saat melakukan penggusuran kepada rakyat kecil, padahal keberadaan lapak para PKL ini tidak menggangu jalannya lalu lintas jalan tol. Terlebih, adanya PKL yang berdiri sejak tahun 1995 juga ikut berkontribusi memelihara tanah negara atas persetujuan dengan pihak Jasa Marga sejak kepemimpinan Presiden Soeharto.

“Kasihan para PKL ini karena sampai sekarang tidak punya tempat dan tak mendapat ganti rugi. Ini kan rakyat kecil, pengusaha UMKM, harusnya dibantu, ini kok ya kebangetan menggusur tanpa memikirkan kelangsungan hidup mereka. Kasihan mereka ini, mereka korban arogansi PT Jasa Marga,” ujarnya di tengah acara pemberian sumbangan, Surabaya, Rabu (24/07/2019).

Untuk membantu meringankan beban para PKL, Bambang Haryo dan PT Dharma Lautan Utama (DLU) memberikan bantuan modal agar mereka bisa bangkit kembali mencari nafkah pasca penggusuran di area exis jalan tol. Total bantuan yang diberikan untuk 27 orang PKL sebanyak Rp 100 juta.

“Saya mengajak PT DLU untuk memberikan dana CSR-nya Rp 75 juta, dari saya juga ada sedikit, ini uang pribadi saya Rp 25 juta. Jadi total Rp 100 juta yang akan dibagi untuk 27 PKL. Saya kalau buat rakyat kecil akan saya bantu sebisa saya. Saya juga sudah sampaikan hal ini langsung ke Pak Menteri PU (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono),” rinci Bambang.

Bambang mejelaskan, sementara para PKL ini juga telah berusaha sendiri meminta bantuan kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji agar bisa membantu para pedagang agar tak digusur, atau mengusahakan mendapat ganti tempat berjualan pasca penggusuran namun tidak pernah digubris.

“Mereka (PKL) ini justru orang-orang PDIP. Mereka yang pilih Bu Risma jadi Walikota dulu. Kok sekarang mereka meminta bantuan malah nggak direken (tidak dihiraukan). Saya bukan soal partai, meskipun saya Gerindra tapi kalau ada rakyat yang ditindas saya tak bisa diam,” ibah Bambang.

Sementara, Perwakilan PKL Suyanto mengaku terharu dan senang dengan adanya bantuan dari PT DLU juga Anggota DPR RI Bambang Haryo. Ia bersama para pedagang lainnya
mengucapkan terima kasih atas bantuan serta perhatian dari wakil rakyat tersebut.

“Terimakasih Pak Bambang dan PT DLU atas bantuannya untuk kami (PKL). Hanya beliau yang mau peduli. Kami sudah berusaha mengadu ke Bu Risma dan Pak Armuji tapi tak ada jawaban. Sampai sekarang dengan Jasa Marga juga tak ada komunikasi. Kami digusur, tempat jualan kami dirobohkan, disita dan kami tak diberikan ganti rugi apapun,” jerit Suyanto mengucapkan terima kasihnya. {DE/JAK}