Laporan Redaksi: Beduar Sitinjak, SH
JAKARTA, {DETEKTIFNEWS.com}-Menyoal Proyek yang menelan anggaran APBN dengan total Rp. 4,8 Triliun. Pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Majalengka Jawa Barat tersebut, “Dalam pengoperasiannya terlalu di paksakan, juga pembangunan asal-asalan dan dianggap menipu rakyat. Karena dibangun fisiknya asal-asalan,” ungkap Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono.
Bambang mengaku, geram dengan pemerintahan Jokowi yang Begitu besar biaya pembangunan Bandara Kertajati Majalengka hingga mencapai Rp. 4,8 Triliun. Namun pekerjaannya asal-asalan serta pengoperasiannya terlalu dipaksakan.
“Bayangin, itu Bandara telah memakan biaya Rp. 2,6 Triliun dari Pusat dan ditambah fasilitas pendukungnya dari Pemda Rp2,2 Triliun, sehingga totalnya Rp. 4,8 Triliun, tapi manfaatnya enggak ada,” urai Bambang.
Menurut Bambang, Bahkan Instrumen landing system di Bandara Kertajati belum di install, padahal, itu sangat penting, terlebih terkait keselamatan penumpang dan penerbangan.
Saya penasaran dan mencoba ke sana. itu pas landing, kita semua terkejut. Kok kasar begini? eh ternayata benar, Instrumen landing system belum di install. Ini kan sangat berbahaya, geramnya dalam kejadian itu.
Lanjut Bambang, Selain itu ditemukan, Conveyor bagasi di Bandara itu juga hanya ada 1, kemudian X-Ray masih menggunakan milik Bandara Soetta, yang belum dikalibrasi selama 3 tahun. Di lantai dua tempat restoran gitu, masih sepi. dan lantainya pun belum di tekel, masih semen.
“Bandara ini tidak layak, dan ini adalah satu penipuan yang dilakukan Pemerintah dalam menginformasikan bahwa Bandara ini adalah Bandara Terbesar”, himbau Bambang.
Bamabang menjelaskan, bahwa Penempatan X-Ray yang masih asal-asalan, karena tidak ada sterilisasi, termasuk juga system pemadaman juga membahayakan, jika bandara ini kebakaran maka satu Bandara bisa habis.
Bandara Kertajati ini dibangun diatas lahan Produktif sekitar 2.000 Hektar, dan pada saat itu rakyat berdarah-darah mempertahankan tanahnya, namun sekarang tidak dipakai. Ini satu penipuan, satu koruptif besar-besaran. Dan perlu masyarakat tahu, saat ini yang beroperasi disana hanya pesawat Lion air dan Citilink. Tahu enggak? dari Yogyakarta ke Bandara Kertajati itu tarifnya mahal diatas Rp5 juta, urainya.
Bamabang menyatakan, Bandara Kertajati baru didarati awal kali pada 8 juni 2018 dan hanya satu maskapai yaitu Citilink tapi maskapai pelatmerah itu mengalami kerugian lantaran sepi penumpang.
Pesawat dengan jumlah 180 seat, itu paling banyak itu cuma hanya 40 penumpang, siapa yang mau rugi? Ini kenapa kemudian ada akal akalan, dari Yogyakarta ke Majalengka harus lewat Surabaya, transit lagi ke Balikpapan dan baru ke Kertajati, itu kenapa jadi mahal.
Tegas Bambang, di agen penjualan tiket online Traveloka, ternyata benar, harga tiket Yogyakarta menuju Bandara Kertajati mencapai Rp5.897.600 dengan durasi waktu 17 jam 45 menit. Itu artinya perjalanan Yogya-Majalengka melebihi perjalanan ke luar negeri.
“Dengan durasi waktu dan harga segitu, siapa yang mau naik pesawat. Katanya ini Bandara termegah dan besar. Tapi menipu rakyat,” prihatin Bambang.