SURABAYA-Aksi demo di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya sempat memanas. memaksa masuk PN Surabaya untuk mencari hakim pemvonis bebas Gregorius Ronald Tannur, terdakawa pembunuhan Dini Sera Afrianti.
massa yang peduli untuk keadilan masuk sembari membawa karangan bunga bertulisan ‘Turut Berduka Cita atas Matinya Keadilan, Terimakasih yang tak terhingga pada Majelis Hakim perkara no.454/Pid.B/2024 PN Sby atas Putusan Indahmu #justicefordini’.
Petugas keamanan yang berjaga pun diterabas. Mereka berupaya meletakkan bunga di pintu masuk utama menuju Lobi Kantor Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Upaya massa aksi sempat digagalkan petugas keamanan PN Surabaya dan polisi yang berjaga ketika hendak masuk ke area dalam PN Surabaya. Namun, barikade penjagaan dari polisi akhirnya dapat ditembus massa.
“Jangan begitu, mana Erintuah Damanik!,” seru salah seorang peserta massa aksi, Senin (29/7/24).
Para hakim yang memvonis kasus ini, baik Erintuah Damanik, Mangapul, dan Heru Hanindyo tidak terlihat di area PN Surabaya.
Selain itu, juga (29/7) Massa yang menamakan diri Masyarakat Sidoarjo Peduli Anti Kekerasan Terhadap Perempuan gelar aksi solidaritas sebagai rasa tidak terima vonis bebas Gregorius Ronald Tanur.
Koordinator aksi, Mohammad Sobur pada media menyampaikan, aksi solidaritas sebagai upaya menuntut keadilan atas kematian Dini Sera Afriyanti.
“Hari ini kita menuntut keadilan untuk Dini Sera Afriyanti, masyarakat menilai vonis bebas yang dijatuhkan 3 hakim PN Surabaya sangat tidak beralasan dan tidak melihat segi keadilan untuk korban,” ucapnya saat berorasi di Monumen Jayandaru, Alun-Alun Sidoarjo.
Sementara Keluarga Korban Melaporkan 3 Hakim ke Komisi Yudisial (KY), pelaporan tersebut mendapat dukungan dari DPR RI, masyarakat, dan praktisi Hukum. {B. Sitinjak}