SURABAYA, {DETEKTIFNews.com}-Tampaknya RW VII, Perumahan Griya Babatan Mukti mengawal pembongkaran Akses jalan untuk menuju Fasilitas umum (Fasum) sampai tuntas. Respon Pemkot Surabaya terhadap warga membongkar tembok tersebut, itu berkat perjuangan warga perumahan selama bertahu-tahun, dan baru dilaksanakan pada pagi pukul 10,00, Senin (25/6).
Dalam pembongkaran akses jalan fasum bagi warga perumahan tersebut telah di hadiri petugas Kepolisian, koramil dan Dinas Cipta Karya Pemerintah Kota Surabaya yang di laksanakan atas Perintah Satpol PP Pemkot Surabaya.
Informasi dari Warga Perumahan Babatan Mukti yang berada di lokasi pembongkaran mengatakan, kalau masalah akses jalan untuk fasilitas umum (fasum) Warga perumahan, permasalahannya sudah bertahun-tahun dan baru hari ini terealisasi pembongkarannya.
Sebenarnya kasus ini sudah ditunggu warga lama proses pembongkaran. Karena keserakahan pihak dari devoloper Royal Residence menembok jalan itu. Padahal Fasum seperti kuburan berada berdekatan dengan perumahan Royal Residen dan bersebelahan batas dengan Perumahan Griya Babatan Mukti. “Terus bagaiman kita melaksanakan kegiatan bisa tembus ke fasum tersebut?”, ungkap beberapa Warga
Gunawan Ketua RW 7 di dampingi Derlan menjelaskan, kalau tembok yang di buat Perumahan Royal Residence sekitar 210 meter, sehingga perumahan Babatan mukti menuju akses jalan fasum tertutup. Kami tidak mau dikelabuhi oleh mereka yang awalnya di katakan mereka bekerja sama antara dua perumahan yang mengakibatkan fasum tidak berfungsi akibat penutupan jalan memakai tembok sekitar 3 meter dan pembongkaran ini akan terus kita kawal bersama dengan 6 RT yang ada di Perumagan Griya Babatan Mukti.
“Sehingga pembongkaran hari ini, mulai jam 10 pagi tadi warga ikut menyaksikan bersama RT. Kami berharap pembongkaran akses jalan untuk fasum perumahan Babatan Mukti agar secepatnya selesai dan warga bisa menikmati tanpa halangan apapun terhadap fasum yang disediakan Perumahan”, tegasnya.
Hasil pantauan di lokasi, pembongkaran akses jalan tersebut di prediksi agak lama, karena praktek pembongkaran satu demi satu tembok (precast) diangkat dan di pindahkan ke tanah kosong dan bukan di robohkan seperti layaknya eksekusi.
Selain itu, tembok terlihat ada dua lapis yang dibuat oleh pengelolah Perumahan Royal Residence. Pertanyaannya apakah dua tembok tersebut dibongkar agar bisa tembus menuju fasum Warga perumahan? Jika hanya satu tembok pertama tetap akses jalan tertutup. Kiranya tembok yang menghalangi untuk maduk jalan ke fasum pihak Pemkot Surabaya membongjar semua. Agar masyarakat dapat menjalankan aktivitas di fasum.
Iskandar Petugas Satpol PP Pemkot Surabaya yang memberi saran pembongkaran, di kinfirmasi media ini mengatakan, Saya tidak berwewenang memberi keterangan pak. Nanti aja tunggu Pak Kasatpol PP, elaknya. {Red}