SURABAYA-Hantar sambut Kepala Kesyahbandaran Uatama Tanjung Perak dari pejabat lama dan Kepala Otoritas Utama Tanjung Perak yang di selenggarakan di Gedung lantai 2 Gapura Surya Nusantara (GSN) Tanjung Perak terlaksana dengan baik, yang di hadiri instansi terkait yaitu, Lantamal, Ketua DPD Aptrindo Jatim, Polres Tanjung Perak, Pelindo, Bea dam Cukai, TTL dan TPS.
Adapun hantar sambut yang dilaksanakan pada pagi hari Senin (26/12/22) dari pejabat lama Hernadi Tri Cahyanto jabatan lama KSU Tanjung perak menduduki jabatan baru sebagai sebagai Kepala OP Makkasar, telah di gantikan oleh Capt. Heru Susanto, MM menduduki jabatan baru sebagai Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak. Sedangkan Yefry Meidison, M.Mar kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak menduduki jabatan baru sebagai menjadi KSOP Dumai dan di gantikan Anto Julianto, SE. MM sebagi Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Perak.
Anto Julianto, SE. MM Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Utama Tanjung Perak, Surabaya, mengatakan bahwa, 4 OP Utama itu sudah pernah rapat di Pelabuhan Bajo untuk ingin kedepannya kita menciptakan Pelabuhan utama itu sebagai pelabuhan kelas dunia. Dimakassar sudah saya canangkan itu dan si Pelabuhan Tanjung Perak juga akan sebagai Pelabuhan kelas Dunia.
“Karena buku nya sudah ada dengan kajian serta rekap sudah dan mudah-mudahan apa yang rakor bisnis yang di Pelabuhan Bajo tersebut, jadi saya perlu dukungan teman-teamn agar bisa mewujudkan itu,” ujar Anto, usai acara Hantar Sambut di GSN Tanjung Perak, Senin (26/12/22).
Kata Anto, untuk mewujudkan pelabuhan kelas Dunia paling tidak dengan adanya digitalisasi dan meningkatkan kompetensi orang-orang naya, prasarana fan yang sudah jalan grens port, OPS kalau itu bisa berjalan dengan baik tinggal menambah volume saja bagaiman para Kapal bisa bersandar di situ.
Dr. Ir. Joko Sasono, M.Sc (Eng) Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDM) mengatakan, dengan hantar sambut pada hari ini, kepada teman-teman sudah ikut membangun bangsa dan kita tunjukkan pada dunia sebagai contoh bagaimana negara mengelolah pandemi secara baik tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi terutama di sektor laut.
“Dimasa pandemi memang perekonomian indonesia mengalami turbelensi luar biasa, namun, alhamdulilah bisa tumbuh diatas 5% padahal negara lain banyak yang kolep bahlan minus serta belakangan ini kementerian keuangan memgumumkan diatas 6,6 persen. Tentu ini sebab nya dari kontribusi kawan-kawsn yang bergerak di transportasi laut”, ucapnya.
“Ada dua dimensi pertumbuhan ekonomi tersebut, yaitu ekspor dan investasi dari luar masuk kedalam negeri, maka saya titip kepada semua Hantar sambut ini untuk menjaga kolaborasi. Karena kolaborasi hanya bisa di capai dengan komunikasi “, tambah Joko. (*)