Asosiasi Baru ISAA Terbentuk Sudah ada Payung Hukum

BANYUWANGI-Asosiasi Berdiri lagi baru yaitu, Indonesia Shipping Agencies Association (ISAA), asosiasi ini, sama kedudukan dengan Asosiasi lain yang terlebih duluan berkiprah di Pelabuhan Indonesia.

Asosiasi baru ini hadir, untukb mengakomodir para perusahaan Keagenan tanpa harus wajib memiliki armada kapal, dan juga bisa mengageni semua kapal baik kapal asing maupun kapal Indonesia.

Asosiasi tersebut, bukan hanya mengageni kapal General Cargo, tapi minyak, orang juga bisa kita ageni,” terang Sekretaris jenderal ISAA, Aris Hartoyo kepada media saat acara DPC ISAA Banyuwangi, jumat (21/1/22).

“Keberadaan asosiasi Ke agenan kapal ini, berbeda dengan Indonesian National Shipowners Association (INSA). Sebab insa, selain harus memiliki kapal juga bisa menjadi agen sendiri dengan pakai payung hukum dengan Surat izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL). Lain halnya dengan Pemegang Surat izin Usaha Perusahaan Keagenan Kapal (SIUPKK) sudah bisa menjalankan bisnisnya tanpa harus memiliki kapal”. Urainya.

Kata Haris Hartoyo, kami ini kan keagenan, yang merupakan kepanjangan tangan dari Prinsipal kapal. Jadi sifatnya hanya agen yang tidak perlu punya kapal, Namun, keagenan ini ada dua pemegang SIUPAL dan SIUPKK.

“Terkait kinerja ISAA dengan INSA, Aris menambahkan, bahwa keagenan merupakan kepercayaan pemilik kapal. Sehingga, pemilik kapal bebas dan bisa menunjuk pemegang SIUPAL atau pemegang SIUPKK, dan semua itu, kan ada komunikasi be to be ya, serta kita kan punya pelanggan masing-masing,” urainya.

Tegas Aris, bahwa legal standing Keagenan ini, mengacu pada UU Pelayaran no 17 tahun 2008 dan turunanya yaitu PP no 31 tahun 2010 dan PM no 11 tahun 2016 yang di ubah PM no 65 tahun 2019. Yang kemudian disimpelkan di UU Cipta kerja no 11 tahun 2020 dengan PP no 31 tahun 2021dan turunanya PM no 59 dan 12 tahun 2021′” itu yang menjadi pegangan dari ISAA,” sebut Aris.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) ISAA Jawa Timur, Romsi Abdullah Abdat  menjelaskan, bahwa hingga kini jawa timur sudah mempunyai 3 DPC yait, surabaya, Gresik, dan Banyuwangi. “dalam waktu dekat kita lantik Probolinggo kemudian Tuban Lamongan dan kedepanya Sumenep Pamekasan,” tandas Romzi.

Tambah Romzi, Bahwa kami sengaja mewadai para agen ini dengan harapan agar semua agen ini bisa beraktifitas dengan baik tidak sendiri-sendir. Dan ISAA sudah terbentuk apalagi sudah ada payung hukumnya mari kita sukseskan.

“ISAA ini, sebagai ajang tali silaturohim kita,” harapnya.

Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banyuwangi Benyamin Ginting menyambut baik dengan kehadiran DPC ISAA Banyuwangi.

“Asosiasi ini akan menambah gampang kami sebagai Regulator, sebab tiap asosiasi ini punya tupoksi masing-masing sehingga tidak akan terjadi tabrakan disana, ” ucpnya.

Ginting meyebut, selamat bertugas kehadiran ISAA di Banyuwangi sama seperti Asosiasi yang lain juga sebagai mitra kerja kami. {JAcK}