SURABAYA – Ditjen Perhubungan Laut kantor Distrik Navigasi Kelas I Surabaya kembali melaksanakan program padat karya secara serentak di 6 titik sarana pendukungnya. Kegiatan tersebut, dilakukan waktu sekira 2 hari mulai tanggal 16-17 November 2021.
Pekerjaan padat karya ini, dilaksanakan sebagai kelanjutan dari kegiatan serupa yang sudah terlaksana di bulan September lalu di lokasi Stasiun Radio Pantai (SROP) Gresik Jawa Timur.
Kepala Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, Imam Hambali menjelaskan, Kementerian Perhubungan secara umum melihat dampak dari pandemi itu luas sekali sehingga unit pelaksana tugas (UPT) yang ada seperti di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) masih tetap menyelenggarakan padat karya yang diperuntukkan bagi masyarakat sekitarnya.
Secara Khususnya Distrik Navigasi, kita perlu ikut meringankan beban masyarakat melalui kegiatan padat karya non skill, dimana kegiatan semacam ini sangat penting dilaksanaka. Karena dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 agar daya beli masyarakat tetap terjaga, iba Imam.
“Terlaksana kegiatan ini, untuk mengurangi pengangguran, membantu masyarakat miskin, memupuk rasa kebersamaan, gotong royong dan partisipasi masyarakat, sehingga proses pemulihan ekonomi bisa lebih cepat,” imbaunya Selasa (17/11/).
“Kegiatan padat karya itu dapat memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar lingkungan Instalasi Menara Suar (Mensu) dan Stasiun Radio Pantai (SROP) di lingkungan Distrik Navigasi Kelas I Surabaya.
Tambah Imam, tujuan lain dari kegiatan tersebut juga ingin memberi pengetahuan kepada mereka terkait keberadaan sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP) yang mempunyai peranan penting sehingga harus terjaga betul keberadaannya.
“Kami sekaligus mengedukasi keberadaan peralatan navigasi yang harus kita rawat dan di jaga bersama untuk keberlangsungan keselamatan perusahaan Pelayaran maupun alur pelayaran Jawa khususnya jawa timur,” pesannya.
Kata Imam, kegiatan semacam ini sangat relevan diselenggarakan khususnya di masa pandemi dimana sangat berdampak disemua sektor yang mampu merenggut tatanan perekonomian hingga berjatuhan korban tak sedikit masyarakat harus menjadi pengangguran akibat terkena PHK di lingkungan kerjanya.
“Pelaksanaan padat karya dilaksanakan di lingkungan lima menara suar, dan satu instalasi radio pantai,” imbuhnya.
Data-data peserta selama padat karya berlangsung di 6 titik berjumlah sekitar 110 orang, yaitu:
1. Mensu Tanjung Awar-awar Tuban 15 orang pekerja;
2. Mensu Batu Putih Sumenep 20 orang peserta;
3. Mensu Tanjung Sumenep 20 orang pekerja;
4. Mensu Sembilagan Bangkalan 20 orang peserta;
5. Mensu Bawean 25 orang peserta, dan
6. Instalasi Stasiun Radio Pantai (SROP) Kalianget Sumenep Kalianget 10 orang peserta.
Dalam setiap pelaksanaan kegiatan padat karya tentunya dilaksanakan selalu mematuhi protokol kesehatan dengan melakukan 3M. {JAcK}