MV Seven Seas Voyager Bawa Ribuan Wisatawan dan Kru di Tengah Arus Balik Lebaran 2025 di Tanjung Perak

SURABAYA-Masih dalam suasana hangat arus balik Lebaran 2025, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya kembali mendapatkan kunjungan kapal pesiar MV Seven Seas Voyager pada Senin (14/04/25) yang sandar pada pukul 08.00 wib dan akan lepas sandar pada pukul 17.00 wib, Senin (14/04/25) sore ini. Kapal pesiar mewah berbendera Bahamas, MV Seven Seas Voyager kembali sandar untuk kedua kalinya di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya setelah sebelumnya pernah sandar perdana pada 13 Januari 2025 lalu.

MV Seven Seas Voyager memiliki LOA (Length Over All) 216 Meter dan GRT (Gross Tonnage) 42.363 Ton membawa sebanyak 621 penumpang dan 452 crew yang sebelumnya telah sandar di Pelabuhan Benoa Bali dan melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Kedatangan kapal pesiar ini menjadi sorotan sekaligus tantangan bagi Pelabuhan Tanjung Perak karena terjadi di masa padat arus balik Lebaran 2025 yaitu pada H+14 yang mencapai 8.710 penumpang dari 14 kapal namun, tidak ada hambatan berarti di pelabuhan. Aktivitas bongkar muat dan keberangkatan penumpang domestik tetap berlangsung normal.

General Manager Cabang Kalimas dan GSN Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa, Ana Adiliya menyampaikan, bahwa kedatangan kapal pesiar di Pelabuhan Tanjung Perak akhir-akhir ini cukup padat, tercatat sudah ada sebanyak 3 (tiga) kapal pesiar yang datang pada arus mudik lebaran mulai H-29 (02 Maret 2025) hingga H-5 (26 Maret 2025) dan sebanyak 5 (lima) kapal pesiar yang datang pada arus balik lebaran 2025 mulai H+6 (06 April 2025) hingga H+14 (14 April 2025) sehingga total sudah sebanyak 11 kapal pesiar yang telah sandar mulai Januari 2025 sampai dengan hari ini Senin (14/04/25). Dan akhir April 2025 nanti akan ditutup dengan kapal MV Insignia yang akan dijadwalkan sandar pada 24 April 2025 mendatang, tambah Ana.

“Momen ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami namun momen ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa Pelabuhan Tanjung Perak siap menjadi pintu gerbang pariwisata maritim di Indonesia dan kami memastikan bahwa aktivitas di Pelabuhan Tanjung Perak tetap lancar dalam melayani penumpang domestik maupun Internasional”, ungkapnya, Selasa (15/4/25).

Kedatangan kunjungan kapal pesiar yang cukup padat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya merupakan sebuah prestasi yaang sangat membanggakan bagi Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa dan juga merupakan tantangan yang cukup besar mengingat momen ini bertepatan dengan momen Lebaran 2025 dimana situasi Pelabuhan sangat padat dengan para pemudik. Banyak persiapan yang telah dilakukan oleh pihak Pelabuhan Tanjung Perak salah satunya dengan terus berkordinasi dengan pihak stakeholder terkait seperti KSOP, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), pihak Pelayaran, operator kapal, maupun pihak pengamanan seperti TNI/Polri dalam memastikan bahwa seluruh layanan di Pelabuhan Tanjung Perak tetap berjalan dengan aman dan lancar.

Jenifer adalah salah satu wisatawan yang berasal dari Australia ia mengatakan bahwa ia sangat takjub dengan destinasi wisata di Indonesia khususnya di Jawa Timur. “This is my second time here. The view of the city from the ship, the welcome, the people and it feels like coming home to somewhere you’ve never lived. I love Surabaya” , ungkapnya.

Penumpang yang turun disambut dengan layanan yang cepat serta fasilitas terminal penumpang yang nyaman. Selain itu, telah disiapkan berbagai atraksi budaya dan layanan transportasi untuk mengakomodasi perjalanan wisata mereka ke berbagai destinasi populer di Surabaya dan sekitarnya, Kampung Lawas Maspati, Tugu Pahlawan, dan Jalan Tunjungan, hingga ke Museum Trowulan Mojokerto. Tak hanya berdampak pada sektor pariwisata, kunjungan kapal pesiar ini juga memberi efek langsung pada pelaku ekonomi lokal seperti pemandu wisata, pelaku UMKM, hingga transportasi lokal.

Sebagai pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia, Pelabuhan Tanjung Perak bukan hanya menjadi gerbang logistik, tapi juga menjadi simbol keterbukaan kota terhadap dunia. Kunjungan MV Seven Seas Voyager diharapkan menjadi angin segar bagi geliat pariwisata bahari dan membuka peluang kerja sama global yang lebih luas. {Red}