Bekas Kolam Pancing Dihentikan Penuhi Sampah dan Eceng Gondok, Pemkot Belum Bertindak Membangun

SURABAYA-Bekas Kolam pancing Babat Jerawat yang sebelumnya telah difungsikan sebagai area resapan (bosem) kini tidak terawat. Kondisi tersebut memicu keluhan dari warga setempat yang menilai bahwa area tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan lebih baik untuk kepentingan lingkungan dan rekreasi masyarakat.

Hasil investigasi, sejumlah warga mengeluhkan karena bekas kolam pancing tersebut kini dipenuhi sampah, tumbuhan liar, dan air yang kotor setelah musim penghujan. Setelah dihentikan fungsi kolam pancing namun samapai saat ini Pem kot Surabaya belum bertindak untuk membangun.

Padahal, kolam ini sebelumnya dikenal sebagai tempat favorit untuk memancing dan berkumpul bersama keluarga. Tidak hanya menjadi lokasi rekreasi, kolam ini juga berperan penting sebagai area resapan untuk mengurangi risiko banjir di sekitar Babat Jerawat.

Sangat disayangkan, kolam ini sekarang jadi terbengkalai. Sebelumnya Camat Pakal memaksa untuk segera dikosongkan karena mau dibuat jadi Wisata Goes air ternyata sampai saat ini sdh 1 tahun belum ada perbaikan maupun perubahan, lokasi bekas pemancingan ini sangat berpengaruh besar juga ke SWK Bajer.

Saat masih ada tempat kolam pemancingan tersebut, sangat membantu keramaian pedagang di SWK Bajer bilamana para pengunjung untuk mancing ada saja yang memesan makanan dan minuman pada Pedagang.

Sekarang Keberadaan SWK Bajer Sangat memprihatinkan setelah bekas Kolam pancing di terlantarkan hingga jadi tempat sampah dipenuhi eceng gondok. Tidak berfungsinya bekas kolam pancing itu sehingga yang berkunjung jarang masuk ke SWK Bajer ditambah jauh dari putaran atau belokan menempuh ke lokasi tersebut.

Sucianti yang mewakili pedagang SWK Bajer mengatakan, Kami mohon agar Pemkot segera mengambil langkah untuk membersihkan dan memulihkan tempat ini, dan Sangat disayangkan dengan ditutupnya kolam ini tanpa ada fungsinya.

“Hingga saat ini, belum ada tindakan konkret dari pemerintah kota untuk memperbaiki kondisi kolam pancing tersebut yang kelihatan jadi sarang tilus dan nyambek ditambah tumpukan eceng gondok tanpa diurus”, ucapnya sedih, Senin (6/1/24).

Selain itu, Warga di sekeliling berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap pengelolaan infrastruktur lingkungan seperti bosem ini, yang tidak hanya bermanfaat untuk estetika tetapi juga untuk keberlanjutan lingkungan.

Kolam pancing Babat Jerawat memiliki potensi besar untuk kembali menjadi aset rekreasi dan lingkungan jika dikelola dengan baik. Masyarakat mengusulkan agar Pemkot menggandeng komunitas lokal dalam program revitalisasi guna memastikan keberlanjutan pengelolaan area tersebut.

“Kami siap mendukung upaya revitalisasi. Dengan kerja sama antara warga dan Pemkot, kami yakin kolam pancing ini bisa kembali menjadi kebanggaan Babat Jerawat,” tambah pedagang pedagang lainnya. {B. Sitinjak}