SURABAYA-Tenaga kerja lasher untuk kegliatan pelayanan kapal petikemas dan tenaga bantu curah kering (TBCK) sejumlah 259 orang mendapatkan sosialisasi Safety Awareness dari PT Terminal Teluk Lamong (TTL) yang dibagi menjadi 7 group selama bulan November ini, kegiatan serupa juga dilakukan serentak oleh terminal – terminal dibawah PT Pelindo Terminal Petikemas di seluruh Indonesia.
Sosialisasi tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak, Jajaran Direksi dan Manajemen PT Terminal Teluk Lamong serta perwakilan Pusat Koperasi Angkatan Laut (Puskopal) Koarmada II Surabaya selaku penyedia jasa tenaga kerja Lasher dan TBCK.
Muhamad Syukur, Direktur Operasi dan Teknik PT TTL menyampaikan bahwa kegiatan ini sangatlah penting untuk mengetahui jenis-jenis resiko bahaya di area bekerja serta cara memitigasinya bagi seluruh pekerja yang berkegiatan di area terbatas terminal khususnya personel operasional langsung seperti tenaga lasher dan TBCK.
“Safety atau keselamatan dalam bekerja menjadi salah satu faktor pendukung kelancaran operasional sebuah terminal, dimana kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman menjadi penyebab terjadinya insiden yang mengakibatkan terhambatnya kegiatan operasional serta menimbulkan kerugian, oleh sebab itu perlu awareness yang baik untuk meminimalisir risiko agar tidak terjadi insiden”, kata Syukur.
Dalam sosialisasi Safety Awareness ini seluruh peserta mendapatkan pengetahuan tentang peran dan kewajiban tenaga kerja Lasher dan TBCK untuk mematuhi peraturan keselamatan dalam bekerja, bahaya dan risiko bekerja di pelabuhan, penyebab utama kecelakaan kerja, serta contoh kasus terkait keselamatan di terminal sebagai pembelajaran.
Senadah, David Pandapotan Sirait, Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong menegaskan bahwa keselamatan kerja bukan hanya penting bagi pekerja, tetapi juga untuk rekan kerja dan keluarga di rumah. “Safety First bukan sekedar slogan, tetapi perintah yang harus dipatuhi oleh seluruh pekerja. Lingkungan kerja yang aman akan memastikan pekerjaan berjalan lancar dan setiap pekerja dapat pulang ke rumah dengan selamat”, ungkap David.
Dengan terselenggaranya kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran keselamatan dalam bekerja sehingga dapat menciptakan kondisi kerja yang aman serta tercapainya Zero Accident di PT Terminal Teluk Lamong, melanjutkan upaya TTL yang saat ini telah mencapai Non-Lost Time Injury (NLTI) s/d bulan Oktober 2024 sebesar 20.825.180 jam. (beduar)