SURABAYA-Kapal KN Bimasakti Utama milik Disnav Tanjung Perak berangkat dengan tujuan Masalembu dari Dermaga Jamrud pelabuhan Tanjung Perak yang disakaikan langaung oleh Kadisnav, Capt. Mugen S Sartoto, Kabidlala KSOP Utam Tanjung Perak, Nanang Afandi, Dinas Perhubungan Pemkab Sumenep, Afif serta Kepala Cabang PT. Pelni Surabaya, Martin Heryanto, Kamis malam (4/4/2024).
Kepala Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Tanjung Perak, Capt. Mugen S Sartoto mengatakan, pelepasan kapal kenavigasian KN Bimasakti Utama dari Dermaga Jamrud Utara pelabuhan Tanjung Perak dengan mengangkut penumpang mudik gratis tujuan pulau Masalembu, Madura. Kapal dengan kapasitas 200 orang itu akhirnya diijinkan mengangkut 224 karena yang 24 orang adalah anak-anak sehingga tidak mungkin dipisahkan dari keluarganya.
Menurut Capt. Mugen, kapal Navigasi yang kita perbantukan ada 2, yaitu KN. Masalembu yang dulu kita standbykan di Kaliangat, dan KN. Bimasakti Utama yang masih standby di Surabaya untuk menerimah perintah akan digerakkan kemana sesuai kebutuhan bila kapal penumpang yang ada kurang memadahi.
“Ternyata penumpang yang semula mau ikut jadwalnya kapal Sanus 91 sudah full, sehingga susanya sebanyak 224 kita naikkan di KN Bimasakti. Sebenarnya kita hanya bisa akomudir 200 orang, karena mereka membawa anak sebanyak 24 orang, jadi semuanya 224 jiwa semuanya yang diberangkat malam ini ke Masalembu,” rincinya.
Tumpahan penumpang mudik gratis ke Masalembu sebanyak 63 an diangkut naik bus Damri ke Kalianget. Itu pun, lanjut Capt. Mugen,masih ada yang tersisa sebanyak sisa 63 an orang lagi yang belum terangkut kita arahkan naik bus menuju ke Kalianget, Madura.
Selanjutnya, mereka bersama penumpang lain yang berasal dari Kalianget diangkut KN. Masalembu yang sudah standby disana berlayar menuju pulau Masalembu,” sebut Capt. Mugen.
Sedang, saat disoal untuk posisi kedua kapal Navigasi tersebut akan selalu distandby kan dimana “Kapal akan dinamik melihat posisi dimana ada pemudik yang tidak terangkut akan diakomudir. Nanti akan kita upayakan seperti itu,” tandasnya.
Pilih di Kalianget kita sandarkan KN. Masalembu kalau kita lihat yang paling centra ada di Kalianget karena Jangkar sudah tidak bisa lagi mengakomudir sandar kapal bantuan, makanya kita pilih sabdarnya di Kalianget.
“Nanti kalau memang dirasa cukup, penumpang sudah tidak lagi bludak, kita tarik lagi ke pangkalan,” imbuhnya.
Mugen mengimbau kepada para pemudik agar waspada dari keselamatan, dan kedua harap dipahami karena memang ini bukan kapal penumpang, tentu kenyamanannya berkurang, jnagan buang sampah di laut, dan jaga ketertiban.
“Tapi, tadi waktu saya wawancara, bagi mereka yang penting ada kapal pak kita bisa pulang kumpul keluarga di rumah,” ungkap mereka.
“Kita tambahkan tenda guna menahan hujan dan terik matahari yang betul-betul baru kita buat, dan juga kita pasang reling pagar disepanjang dek,” jelasnya. {B. Sitinjak}