SURABAYA-Tim Sosio Digital PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 bekerja sama dengan pihak Otoritas Pelabuhan telah menyelenggarakan Sosialisasi Sistem Informasi Pelayanan Kapal Terpadu bertempat di Ruang Rapat Tanjung Emas, Gedung Pelindo Sub Regional Jawa. Dalam pertemuan kali ini melibatkan beberapa pihak seperti Regional Head 3 Pelindo, Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Ketua Asosiasi INSA dan ISAA, beserta stakeholders terkait.
Ardhy Wahyu Basuki mengatakan bahwa, aplikasi PHINNISI ini merupakan modifikasi dari empat aplikasi eks Pelindo 1, 2, 3, dan 4 yakni aplikasi IGMT, MOS, VASA dan Vessp4. “Modifikasi dari keempat aplikasi sistem pelayanan jasa kapal tersebut akan hadir untuk menyempurnakan sistem pelayanan jasa kapal yang telah ada, dan tentunya dalam pengimplementasiannya perlu tahapan dan dukungan sehingga dapat mempermudah dan mempercepat pelayanan baik fisik maupun penerbitan nota karena dalam sistem aplikasi PHINNISI sendiri terdapat proses pengoperasian yaitu Ordering, Validating, Planning, Order Dispatching, Excution Logging, Billing And Payment”, ungkapnya, Jumat (1/9/22).
“PHINNISI merupakan platform sistem operasi layanan kapal yang dikembangkan secara internal group Pelindo, yang bersifat End To Enddan menyediakan fitur terpadu sepenuhnya sebagai order management, Front And dan Back End dalam proses pelayanan kapal”, imbuh Ardhy Wahyu Basuki selaku Regional Head 3.
Yefri Meidison selaku Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak mengatakan bahwa, sejauh ini kegiatan pelayanan pandu dan tunda kapal telah berjalan dengan baik, maka jika ditunjang dengan aplikasi PHINNISI akan dapat memberikan kenyamanan dan memperpendek birokrasi serta menstandarkan seluruh kegiatan pelayanan kepelabuhanan.
Aplikasi PHINNISI merupakan salah satu bentuk pelayanan prima yang diberikan Pelindo kepada seluruh stakeholder dengan tujuan menyamakan sistem pada Regional 1,2,3,4 serta meningkatkan efisensi dan efektivitas sistem pelayanan. “Dengan Phinisi, customer akan merasa lebih nyaman karena pelayanan menjadi semakin cepat dan memotong birokrasi, contoh cetak nota tagihan yang biasanya 2 hari, menjadi hanya 1 hari”, tutur Yefri.
“Sosialisasi ini dapat memicu tanggapan yang positif dari Asosiasi terkait, dan pemangku kepentingan di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 dan Cabang Pelabuhan lainnya, serta sistem pelayanan kapal “PHINNISI” dapat segera terealisasikan”. Harapnya. {hms/red}