SURABAYA-Tim Tangkap Buronan (Tim Tabur) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya berhasil menangkap terpidana kasus pencabulan anak dibawah umur. Terpidana atas nama Ali Shodiqin ini saat kasusnya bergulir merupakan mantan Kepala Sekolah (Kepsek) di salah satu SMP swasta di Surabaya.
“Terpidana ditangkap oleh Tim gabungan Pidum dan Intelijen pada Rabu (11/5) sekitar pukul 11.00 WIB di sekitar rumah orang tuanya atau di Trosobo Taman Sidoarjo,” kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Surabaya, Khristiya Lutfiasandhi yang mewakili Kepala Kejaksaan Negeri. (Kejari ) Surabaya, Danang Suryo Wibowo, Rabu (11/5).
Khristiya menjelaskan, bahwa Ali merupakan terpidana ketiga yang berhasil diamankan Tim Tabur selama Januari 2022. Terpidana ini, lanjut Kasi Intel bahwa , pada 2018 menjabat sebagai Kepala Sekolah pada salah satu SMP swasta di Surabaya. Ditahun tersebut juga saat menjabat sebagai Kepala Sekolah, terpidana telah melakukan tindakan asusila terhadap beberapa murid laki-laki.
Tindakan asusila tersebut, lanjut Khristiya, dilakukan terpidana dengan alasan murid tersebut dianggap nakal dan tidak menjalankan salat dhuhur berjamaah. Adapun tindak asusila yang dilakukan Ali, yakni dengan cara memegang alat vital korban. Atas kejadian tersebut korban merasa ketakutan dan trauma serta melaporkannya kepada orang tua.
“Setelah menjalani proses swab antigen, terpidana kami bawa ke Rutan Kelas 1 Surabaya di Medaeng untuk menjalani pidana badan selama 5 tahun dan pidana denda sebesar Rp. 60. Juta subsider 2 bulan penjara,” tegasnya.
Dalam pidana badan itu, lanjut Kasi Intelijen, sesuai putusan Mahkamah Agung RI No. : 2008 K/Pid.Sus/2021 tanggal 2 Agustus 2021 dimana terpidana terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana melakukan kekerasan dan perbuatan cabul terhadap anak secara berlanjut sebagaimana diatur di dalam Pasal 80 Jo Pasal 76C UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. {SN}