Peringati HUT ke-8, TTL lakukan sharing refleksi sejarah dan proyeksi pengembangan

Tengah Djarwo sebagai narasumber dan kiri Putut Sri Muljanto Komut PT. Terminal Teluk Lamong juga sebagai narasumber.

SURABAYA-PT Terminal Teluk Lamong (TTL) menggelar acara Lamong Berkisah sebagai peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) TTL ke-8 yang mengusung tema “Brave” pada tanggal 30 Desember 2021. Tak seperti biasanya, peringatan kali ini digelar secara hybrid, sebagian undangan hadir secara offline dan sebagian pegawai mengikuti secara online.
Hal ini dilakukan guna memenuhi protokol kesehatan. Meski demikian, semangat perayaan HUT TTL Ke-8 tetap membara bagi keluarga besar Terminal teluk lamong.

Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, Faruq Hidayat dalam sambutannya menjelaskan, bahwa meskipun ditengah pandemi covid-19 PT Terminal Teluk Lamong masih dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini tak lepas dari partisipasi seluruh jajaran manajemen dan pegawai TTL. Ia juga menekankan bahwa konsep HUT TTL ke-8 tahun ini sesuai dengan tema “Brave” yang memiliki arti bahwa PT Terminal Teluk Lamong berani menghadapi tantangan kedepan, berani melakukan perubahan dan berani bersaing secara global.

Perusahaan telah menyiapkan serangkaian kegiatan HUT TTL ke-8 sebagai media berbagi kebahagiaan dengan seluruh insan TTL maupun stakeholder terkait. Tahun ini kegiatan perayaan lebih banyak dilakukan dengan konsep memberi dan berbagi, seperti event lelang barang milik pegawai yang hasilnya akan diberikan kepada yayasan disabilitas, Corporate Social Responsibility (CSR) pelatihan bagi warga sekitar, pemberian santunan kepada anak yatim, dan family fun walk 8Km, sebuah event jalan 8Km bersama keluarga secara virtual.

“HUT TTL ke-8 ini mengusung konsep memberi dan berbagi, dengan harapan akan menambah keberkahan bagi TTL” jelas Faruq.

Sebagai puncak acara perayaan HUT TTL Ke-8 digelar kegiatan Lamong Berkisah, kegiatan sharing session ini dihadiri oleh beberapa pakar kepelabuhanan, akademisi kepelabuhanan, dan pejabat struktural PT Terminal Teluk Lamong. Pada acara ini TTL menghadirkan Bapak Djarwo Surjanto dan Bapak Putut Sri Muljanto sebagai narasumber untuk berbagi cerita sejarah pendirian TTL, acara yang dikemas dalam bentuk sharing session ini harapannya dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada seluruh insan TTL, serta dapat memberikan gambaran tantangan-tantangan apa yang akan dihadapi PT Terminal Teluk Lamong kedepan.

“Dalam momentum ini saya mengajak seluruh instan TTL untuk terus menumbuhkan semangat dan harapan yg setinggi-tingginya guna mencapai cita-cita perusahaan” tambah Faruq.

Mengawali diskusi sebagai narasumber pada acara Lamong Berkisah, Djarwo menjelaskan bagaimana sejarah PT Terminal Teluk Lamong yang mengusung konsep green port dikembangkan. Mulai perencanaan konsep, pemilihan teknologi yang akan digunakan, hingga beberap milestone yang telah dilalui perusahaan. ”Pengembangan PT terminal teluk lamong ini perlu untuk dibukukan sehingga bisa menjadi acuan nantinya bagi generasi mendatang” ujarnya.

Kajian pembangunan Terminal Teluk Lamong dilakukan sejak Tahun 1994 sampai dengan direkomendasikan bahwa kawasan Tambak Osowilangon, Kecamatan Benowo adalah lokasi yang layak hingga keluarnya ijin pengerukan pada Tahun 1997, dilanjutkan dengan ijin lokasi yang dikeluarkan oleh Walikota Surabaya pada Tahun 2003 hingga pada akhirnya TTL telah mendapatkan persetujuan AMDAL pada Tahun 2010.

Tahun 2014 PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) meresmikan pengoperasian Terminal Teluk Lamong yang ditandai dengan pelayanan bongkar muat kapal domestik pertama milik PT Maskapai Pelayaran Pulau Laut, MV Intan Daya 4. Setahun berikutnya Presiden Joko Widodo meresmikan Terminal Teluk Lamong dan revitalisasi APBS serta persinggahan kapal Internasional pertama, MV Marine BIA yang bertolak dari pelabuhan Singapura.

Sedangkan pada Tahun 2017 dilakukan uji coba operasi curah kering menggunakan conveyor pada MV Giorgis yang berkapasitas 41.670 Ton hingga Tahun 2019, TTL melayani Kapal MV Nord Draco melakukan bongkar terbesar sebayak 65.994 Ton dan TTL menjadi destinasi single port untuk pelayanan terminal curah kering.

Sementara Komisaris Utama PT Terminal Teluk Lamong, Putut Sri Muljanto yang juga hadir sebagai narasumber menjelaskan bahwa layanan kepelabuhanan di TTL dapat menjadi acuan pengelolaan pelabuhan secara modern sebab TTL merupakan pioneer terminal yang menerapkan sistem otomasi pada pola operasionalnya, dan mampu mengelola dampak lingkungan secara efektif melalui berbagai program konservasi. Putut juga memberikan masukan kepada TTL guna menghadapi persaingan kedepan.

“Saat ini TTL baru berbisnis terminal, sebenarnya dengan lahan yang ada, bisa menjadi modal besar untuk mengembangkan bisnis kearah pusat konsolidasi dan distribusi” pungkasnya.

Dengan hadirnya PT Terminal Teluk Lamong sebagai terminal operator yang mengusung teknologi modern dan ramah lingkungan diharapkan juga dapat memberikan dampak signifikan terhadap kemajuan pengelolaan pelabuhan di Indonesia.

Di usia yang ke-8 ini, TTL berharap bisa selalu memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan perusahaan sehingga bisa selalu menjadi yang terbaik dan terus melahirkan inovasi-inovasi baru untuk masyarakat. {B. Sitinjak/hms}