SURABAYA-Setelah perizinan ke beberapa instansi terkait, Komunitas Jelajah Situs Pawitra (JSP) memastikan akan melakukan kegiatan rutinnya yang ke-15 pada 5-6 Juni mendatang.
Karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19, peserta dibatasi. Tidak melebihi 150 orang, termasuk panitia yang jumlahnya 30 orang.
“Dalam pelaksanaannya nanti, kita tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Cuci tangan, mengukur suhu badan peserta dan membagikan masker,” kata Abah Aan, Ketua Pelaksana JSP 15, Sabtu (15/5/2021).
Masih kata Abah Aan, sebenarnya kegiatan JSP 15 diselenggarakan pada April lalu. Tetapi karena dengan berbagai pertimbangan, akhirnya pada pertemuan di Patirtan Krabyakan di Lawang, memutuskan 5-6 Juni mendatang.
“Karena itu kami berharap yang ingin mengikuti acara ini, segera mendaftarkan diri. Seminggu lalu panitia menyebar pamflet, sekarang yang daftar sudah mencapai 80 orang,” tegas Abah Aan, sembari menyebut bagi calon peserta bisa menghubungi Bu Erry dan Rizky (0822.2226.0121/ 0877.6140.1703).
Komunitas JSP yang terbentuk sejak 2012 itu bergerak sebagai pecinta sejarah, budaya dan pelestarian alam, dengan motto Lestari Hutan Rumah Kita.
Untuk kegiatan yang ke-15, akan menjelajah peninggalan sejarah yang tersebar di Gunung Gajah Mungkur (Gunung Penaggungan/ Pawitra). Peserta akan berangkat mendaki melalui titik kumpul Kunjorowesi menuju Candi Wayang.
Pada malam harinya ada acara Jagong Budaya, membahas Prasasti Sukamerta (perdikan yang hilang). Dengan narasumber Arkeolog Goenawan A Ambodo.
Pagi harinya peserta akan menjelajah. Menikmati keindahan alam dan peninggalan sejarah yang ada. Yakni Candi Kama 4, Candi Griya, Candi Menara 1&2, Situs Makam, Watu Jolang, Candi Baru, Candi Kerajaan, Candi Dharmawangsa, Candi Gajah dan Candi Lembah. {PI/BS}