DETEKTIFNEWS.com: Beduar Sitinjak
SURABAYA-Musibah tenggelam armada Cargo pengangkut container MV Mentari Crystal di dermaga Domestik PT Terminal Teluk Lamong anak usaha dari PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III beberapa waktu lalu, telah di upayakan mempercepat evakuasi Kapal tersebut.
Setelah selesai proses pengangkatan sejumlah peti kemas yang terjebak di dalam palka kapal, saat ini proses evakuasi lajutan mengupayakan pengangkatan bangkai MV Mentari Crystal dari kolam Dermaga Terminal Teluk Lamong.
Proses percepatan evakuasi lanjutan yang dilakukan oleh PT Mentari Mas Multimoda sebagai pemilik kapal yang bertanggung jawab atas insiden tersebut merupakan bagian dari permintaan pihak Terminal Teluk Lamong sebagai pengelola pelabuhan.
Dirut PT TTL Faruq Hidayat menyampaikan, proses evakuasi bangkai kapal dari dasar kolam dermaga domestik PT TTL harus dilakukan dengan cepat dan efektif sehingga tidak mengganggu kegiatan operasional pelabuhan seperti pelayanan kapal dan kegiatan bongkar muat barang.
Hal tersebut mengingat Terminal Teluk Lamong merupakan salah satu penyangga kelancaraan arus logistik di Indonesia.
“Sebagai bagian dari pelabuhan di wilayah Tanjung Perak, saat ini kami mulai merasakan adanya tekanan dari segi operasional akibat semakin padatnya jadwal kedatangan kapal”, sebutnya.
Harapan kami, PT Mentari Mas Multimoda dapat segera menyelesaikan evakuasi ini sesuai aturan agar pelayanan pelabuhan bisa segera beroperasi dengan kapasitas normal”. Tutur Faruq Hidayat Dirut PT TTL.
PT Mentari Mas Multimoda selaku pemilik kapal menegaskan, pihaknya akan terus berkomitmen dan bertanggung jawab melakukan upaya percepatan evakuasi kapal MV Mentari Crystal pihaknya juga telah menunjuk tim khusus dari eksternal perusahaannya dalam hal evakuasi tersebut.
Anthony menambahkan bahwa proses pembersihan kolam Terminal Teluk Lamong akan dilakukan dengan cepat namun tetap memperhatikan faktor keselamatan dan potensi pencemaran lingkungan.
“PT Mentari Mas Multimoda akan bertanggung jawab penuh terhadap seluruh pembiayaan yang diperlukan mulai dari proses evakuasi hingga kerugian lain akibat insiden ini”, ujar Anthony.
Sementara itu Zaenal Hasibuan, merupakan ketua Tim Khusus evakuasi dari pihak pemilik kapal menegaskan, bahwa telah dilakukan penyesuaian metode evakuasi. Metode yang awalnya mengapungkan bangkai kapal, dengan merubah menjadi pemotongan kapal pada beberapa bagian lalu kita angkat menggunakan barge crane . namun pihaknya mengatakan cuaca dengan intensitas curah hujan tinggi dan angin kencang memang menjadi kendala evakuasi.
“Keterbatasan waktu saat pelaksanaan proses evakuasi akibat pengaruh arus kencang di dasar dermaga dan jarak pandang zero visibility menjadi kendala utama, khususnya terhadap faktor keselamatan tim evakuasi” terang Zaenal.
Untuk di ketahui, awalnya pada 15 November 2020. MV Crystal Mentari tenggelam sesaat setelah melakukan proses muat petikemas di dermaga domestik Terminal Teluk Lamong, beruntung atas kesigapan petugas sebanyak 18 ABK berhasil diselamatkan, proses penyelidikan penyebab insiden hingga saat ini masih dilakukan oleh pihak Komite Nasonal Keselamatan Transportasi (KNKT).