Polda Jatim dan Forkopimda Bagi-bagi Masker di Pelabuhan Tanjung Perak

Brigjen Pol Slamat Wakapolda Jatim kanan didampingi Onny Djayus Ceo Pelindo III Regional Jatim sebelah kiri saat keluar dari Terminal Gapura Surya Nusantara (GSN) Tanjung Perak, Surabaya.

DETEKTIFNEWS.com: Beduar Sitinjak

SURABAYA– Polda Jatim dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur yang diwakilkan oleh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Kasdam V Brawijaya Brigjen TNI Agus Setiawan, dan Waka Polda Jatim Brigjen Pol Drs. Slamet Hadi Supraptoyo, dan dihadiri dari instansi Kesyahbandaran Tanjung Perak, Otoritas Pelabuhan juga Onny Djayus Ceo Pelindo III Regional Jatim. Telah mengadakan kegiatan membagikan masker dari Presiden untuk masyarakat Jatim.

Forkopimda Jatim tidak hentinya melakukan kampanye ‘Gerakan Jatim Bermasker’ untuk menekan angka penularan Covid-19. Kali ini, kawasan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, menjadi sasaran pembagian masker.
Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Slamet kepada media mengatakan, sebanyak 15 ribu masker sengaja disediakan dan dibagikan di wilayah pelabuhan Tanjung Perak, sebagai upaya untuk mengajak masyarakat mencegah penularan Covid-19.

“Demi keamanan tempat kita nggak lepas dari pada masker, sama dengan rekan-rekan semua,” ucapnya Jumat (3/7/2020).

Terminal Gapura Surya dan Wakapolda Jatim kanan ketika memberikan masker kepada penumpang di Pelabuhan Tanjung Perak.

Kata Slamet, pembagian masker ini akan terus dilakukan di berbagai titik titik strategis, khususnya yang ada perkumpulan massa, seperti area publik. Selain itu, juga meminta masyarakat untuk senantiasa memakai masker dimanapun.Karena Penularan Covid tentunya ada dari diri teman-teman atau rekan-rekan kita yang mungkin jika dalam keadaan tidak baik, sehingga virusnya bisa tertularkan,” pesannya.

Kita mengajak masyarakat Jatim memakai masker untuk melakukan mendarkan diri, sehingga bisa menjadi sarana untuk bisa membatasi penyebaran virus, sehingga dapat tertolong dan terbantu. Karena masker ini, terbukti efektif mencegah penularan virus hingga 60 persen.