SURABAYA, {DETEKTIFNEWS.com}–Masyarakat Jawa Timur, kini bisa berinteraksi langsung meski pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) masih meninggi dampak dan sebarannya di hampir seluruh wilayah di provinsi belahan timur Pulau Jawa tersebut. Namun, interaksi ini melalui akun resmi Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) yang ditautkan dengan chatbot di aplikasi WhatsApp (WA).
Platform layanan chatbot di aplikasi WA ini sengaja dibuat untuk memberikan informasi kepada masyarakat seputar penanganan virus Corona di Jawa Timur. Layanan chatbot tersebut bisa diakses umum di alamat situs infocovid19.jatimprov.go.id/wacovid19.
Di laman chatbot WA tersebut, sedikitnya ada 7 fitur yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Ketujuh tampilan di laman tautan WA itu antara lain ada, radar Covid-19, tanya jawab seputar Covid-19, hingga rekomendasi dan tips kepada masyarakat agar terlindungi dari infeksi virus Corona.
“Konsepnya seperti chat WA pada umumnya,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Jumat (3/4/2020).
Teknisnya, lanjut Khofifah, masyarakat tinggal membalas kiriman pesan yang dikirim chatbot WA untuk mendapatkan informasi Covid-19. Masyarakat hanya membalas dengan angka atau emoticon.
“Selama masa darurat Covid-19, semoga layanan chatbot ini bisa dimaksimalkan penggunaannya oleh seluruh masyarakat Jawa Timur,” harap Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Sebelumnya, Pemprov Jatim meluncurkan layanan check up mandiri yang sifatnya borderless yang tidak hanya bisa diakses masyarakat Jawa Timur.
Layanan tersebut memungkinkan masyarakat untuk mengenali sejak awal tentang gejala dan mendeteksi virus Corona.
“Sekaligus, untuk mengurangi aksi masyarakat yang berbondong-bondong melakukan tes kesehatan di rumah sakit yang menyebabkan antrean panjang,” jelas Gubernur.
Dikatakan, seluruh layanan yang diluncurkan ini untuk mempercepat arus informasi kepada masyarakat, dan mengantisipasi munculnya beragam hoaks berikut disinformasi yang meresahkan.
“Karena, saya tidak ingin masyarakat mendapat informasi yang salah yang semakin menimbulkan kepanikan,” harapnya.
Di sisi lain, Khofifah menjelaskan, pekerjaan rumah yang juga urgent adalah mengedukasi masyarakat mengenai Covid-19. Sebab, masih banyak di antara masyarakat yang belum memahami tentang Covid-19, upaya pencegahan, maupun tindak lanjutnya.
“Dengan layanan ini, saya berharap jangkauannya bisa lebih maksimal, dan tidak harus door to door. Melainkan, semuanya serba virtual,” tuturnya. {JAcK}