DETEKTIFNEWS.com: Beduar Sitinjak, SH.
SURABAYA-Pembangunan Flyover Teluk Lamong dikebut, saat ini pengerjaan masuk tahap pemancangan dan pengurukan lahan di empat section. Pihak Pelinso III menargetkan l, sebelum lebaran proses pengurukan selesai hingga di titik terakhir bisa rampung.
Proyek Pembangunan flyover dibagi menjadi lima titik pengerjaan di titik pertama, tepatnya si area Terminal Teluk Lamong yang sudah rampung. Pengerjaan keempat titik masih dalam proses. “Ini sedang kami kebut dalam pengerjaan saat ini”, terang Harry Dharmawan Pimpro Proyek flayover Terminal Teluk Lamong (TTL) kepada media, Selasa (28/5-2019).
Hary Menjelaskan, pengerjaan itu dilanjutkan setelah proses pembebasan dapat diselesaikan yang selama ini ada penundaan. Sebanyak 35 persil yang di bebaskan secara bertahap mulai akhir tahun 2018, dengan total senilai Rp. 198 miliar.
“Proses pembebasan bisa berlangsung secara cepat lantaran pemilik persil sangat koorperatif. Termasuk bebarapa pengusaha yang merelakan tanahnya untuk di bebaskan. Salah satunya pemilk Teddy Gunawan yang puluhan hektar tanahnya sudah diganti rugi oleh Pelindo III”, terang Harry.
Harry yang berpengalaman bertahun tahun disekeliling Proyek Terminal Teluk Lamong ini mengatakan, sedangakan bangunan gudang yang berada tepat di selatan jalan raya Tambak osowilangun telah dibongkar Kamis (23/5) pekan lalu.
“Gudang tersebut dibongkar setelah proses appraaial internal dilakukan. Sebab bangunan tersebut masuk dalam aset Pelindo III”, tutunya.
Kata Harry, Pengerjaan titik baru ini digarap sejak dua minggu lalu, saat ini proses pemancangan berada di di Section II, untuk pengurukan berada di section III. “Ditarget dalam swharu mwbguruk mencapai 4000 kubik tanah”, jelasnya.
Proyek pembangunan flayover direncanakan selesai pada akhir tahun 2019 atau awal tahun 2020 mendatang. Jika selesai awal tahun 2020 yang berarti jauh sebelumnya dari akhir kontrak kerja yang di jadwalkan april 2020, terang Harry.
Menurutnya, selesainya pembangunan flyover lebih awal nanti, dapat menguntungkan bagi masyarakat, karena akses transportasi pengiriman barang bisa lebih cepat. Selain itu, falyover Teluk Lamong akan berdampak besar bagi Surabaya, apalagi jika terkoneksi dengan jalan lingkar luar barat.
“Flyover Terminal Teluk Lamong sepanjang 2,4 kilometer tersebut juga tembus ke selatan Tol Osowilangun sepanjang 700 meter. Titik tersebut akan menjadi titik pertemuan dengan jalur lingkar luar barat (JLLB)”, urai Harry.