Tingkatkan Produktivitas TPS Tambah Alat

” saat ini sudah dilelang, akhir tahun  2020 semua alat itu datang,” tutur Endot Endrardono, Dirut PT TPS, Jumat (10/ 5)

Adapun penambahan alat yang digadang-gadang mampu mendongkrak produktifitas ini meliputi 4 Container Crane (CC) tipe Twinlift, 24 unit Rubber Tyred Gantry (RTG ) Crane, 100 unit terminal tractor (head truck), dan 78 sasis.

“sebetulnya pengadaanya 8 CC, tapi untuk tahap pertama ini, 4 CC,” kata pria kelahiran Bojonegoro ini.

Seperti kita ketahui bahwa saat ini,  anak perusahaan PT Pelindo III ini mengoperasikan 15 unit CC, namun yang 3 unit dalam keadaan rusak dan usang, ” 12 unit ini yang masih beroperasi , 10 unit kami maksimalkan di internasional dan 2 unit untuk domestik,” urainya

Untuk itu tidak berlebihan jika Perusahaan yang 100 persen sahamnya kembali ke Ibu Pertiwi belum lama ini  men target memungut pertumbuhan dengan frekuensi layanan lebih cepat dan meningkat.

“Saya nggak berani sombong dengan target, sebab saat ini kami masih meneruskan alat-alat yang lama, baru nanti kalau semua alat tersebut sudah datang” ujarnya.

Menyinggung traffic bongkar muat peti kemas saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1440 H/2019, Endot mengatakan, tidak mengalami hambatan. Artinya, di bulan puasa ini, arus peti kemas di TPS tidak terjadi penurunan alias tetap normal. “Nggak ada pengaruhnya. Karena secara data historis kami, di TPS ini hampir 81 persen market share atau pangsa pasarnya adalah internasional,” tegasnya.

Disinggung terkait Dwelling Time yang masih menjadi isu pelambatan masa bongkar muat? Endot mengaku, tidak ada peti kemas yang menumpuk hingga berhari-hari atau bahkan sampai 5-6 hari.

“Kewajiban TPS ini kan gate in dan gate out,  jadi tidak lebih dari itu.  Dwelling Time di TPS hanya satu jam,” jelasnya.

Endot mengingatkan, untuk mengantisipasi itu TPS tetap memberlakukan pengetatan dengan pengenaan sanksi penalti bagi peti kemas yang berlama-lama di container yard. {Jack}