SURABAYA, {DETEKTIFNEWS.com}–Dermaga Kalimas Tanjung Perak Surabaya, di sekitar pos 4 dalam kade 1350 – 1400 terjadi roboh mulai dari pondasi dermaga. Bangunan di jaman pemerintah kolonial Belanda ini salah satu Pelabuhan rakyat yang menjadi urat nadi gerak perekonomian pengiriman berbagai kebutuhan pokok ke luar Jawa dengan menggunakan kapal-kapal rakyat (pinisi) hingga sekarang masih aktif serta dikelola operator Perusahaan BUMN Pelindo III Cabang Tanjung Perak dibawah kepemimpinan Ony Djayusmangun.
Hasil pantauan DETEKTIFNEWS, Ambrolnya dermaga sepanjang 30 meter dengan lebar kurang lebih 6 meter tersebut, sebagian besar material yang bangunan longsor belum terangkat masih di alur kolam Kalimas, sehingga menggangu alur kolam yang sangat berpotensi membahayakan bagi kapal-kapal yang akan keluar-masuk pelabuhan Kalimas
Longsornya Dermaga Kalimas yang posisinya masuk pos 4 ini, saat pelindo Cabang Tanjung Perak melakukan kegiatan pemeliharaan alur dengan pengerukan kolam yang mulai kandas. Diduga adanya kegiatan itu hingga terjadi longsor dermaga, akibat tanah dibawah dermaga tergerus dikeruk. Sehingga penahan pondasi ada rongga kosong, melihat dermaga sudah bangunan tua tidak kuat menahan landasan dermaga, jadi berakibat longsor.
Deputy Manager GA and Communications Pelindo III (Persero) Regional Jawa Timur, Wilis Aji mengaku, memang Talud dermaga Kalimas sekitar kade 1350 – 1400 mengalami kerusakan ambrol sepanjang 30 meter yang terjadi pada hari, Sabtu (19/1-2019) dini hari. Sehingga pihak Pelindo, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan bagi pengguna jasa yang lalu lalang. Maka sepanjang area kerusakan dipasang pagar seng sekira 50 meter dan lebar 5 meter.
“Saat ini sudah dilakukan pemeriksaan serta observasi oleh bidang teknik bersama pihak Asuransi dan Otoritas Pelabuhan untuk mencari penyebab runtuhnya dermaga tersebut,” jelasnya saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Selasa (22/1/2019).
Lanjut Wilis, Dermaga yang runtuh sudah di periksa juga melakukan pemeriksaan terhadap lingkungan dermaga, untuk melihat apa penyebab runtuhnya dermaga. Sehingga lain kali ada kondisi serupa dengan yang mengalami kerusakan sehingga bisa melakukan tindakan sedini sebagai langkah antisipasi. Maka Sampai hari ini belum ada keputusan yang pasti terkait kerusakan itu.
Disinggung siapa yang bertanggung jawab untuk perbaikan dermaga, “ kalau masalah kerusakan ini, belum ada rincian penghitungan. Karena dermaga masuk ansuransi, jika pihak asuransi PT. Akrindo memutuskan penghitungan seluruhnya baru dikerjakan sesuai klaimnya,” tandas Willis.
Menurut Wilis, faktor penyebab longsornya dermaga dari keterangan pihak bidang teknik PT Pelindo III cabang Tanjung Perak lebih disebabkan karena kondisi dermaga Talud yang sudah Obsolete ditambah curah hujan yang tinggi sehingga memungkinkan air masuk ke dalam tanah urugan dermaga sehingga menyebabkan jenuh air dan memberikan tekanan lebih ke struktur dinding dermaga. Selain itu, pasang surut air laut berkontribusi terhadap tingkat kejenuhan tanah yang berdampak pada lemahnya kekuatan tanah tersebut sehingga ada penekanan dan terjadi amblas.
“Material ambrolnya derma kemungkinan longsor ke posisi yang lebih dalam (tengah alur) karena saat kemarin masih kelihatan ada tapi sekarang sudah lubang besar,” akunya.
Tambah Wilis, Sedangkan akibat kejadian robohnya Dermaga itu, ditafsir Pelindo III membutuhkan anggaran sekitar 5 miliar untuk memulihkan kondisi dermaga agar bisa berfungsi seperti semula.
Dengan kejadian robohnya Dermaga Kalimas tersebut, pihak Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebagai pengawas aset pemerintah dan juga Perusahaan PT. APBS yang melakukan pengerukan di Pelabuham Rakyat Kalimas belum berhasil ditemui media ini. {JAK}