SURABAYA, {DETEKTIFNEWS.com}-Secara nasional, perusahaan galangan kapal mengalami produksi kapal tinggal sebesar 10 persen selama tahun 2018, akibat adanya perubahan peraturan dari pemerintah, terutama pemberhentian proyek pembangunan sebanyak 2.500 unit kapal yang direncanakan pemerintah.
Yance Gunawan, Direktur Utama PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard, Surabaya mengungkapkan, proyek pembangunan Kapal sebanyak 2.500 unit itu, sangat disayangkan, sebab saat ini sejumlah perusahaan galangan kapal seluruh Indonesia sudah siap dengan produk-produk penunjang proyek tersebut.
“Sebenarnya perusahaan galangan kapal lokal sudah banyak yang tergugah adanya proyek itu, sampai perusahaan asing pun datang di Indonesia untuk menawarkan barang-barangnya seperti Jepang, Inggris, Korea, Jerman, Skandinavia dan China”, ungkap Yance di lokasi produksi galangan PT. Dumas di Nilam Barat Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (19/1-2019).
Yance menjelaskan, Proyek itu sebenarnya merupakan langkah maju dalam mendukung program Tol Laut yang diciptakan pemerintahan Jokowi. Cuman disini menteri-menteri terkait yang tak mau meneruskan proyek tersebut.
Pemberhentian proyek raksasa di bidang maritime tersebut, terhentinya menjelang Pemilu yang lalu. Hal itu sangat besar dampaknya bagi perusahaan galanagan Kapal lokal dan saat ini mereka mengalami kelesuan order “, ungkap Yance Dirut PT. Dumas.
Sementara, perusahaan Docking PT.Dumas sendiri tahun 2018 lalu, hanya memproduksi sebanyak 21 unit Kapal dan itu semua untuk kebutuhan lokal di indonesia.
Yance mengaku, lesunya produksi bisa dilihat dari jumlah karyawan dan keluarganya yang hadir dalam acara Ultah ini sekitar 1000-an orang. “Jika pada tahun-tahun lalu bisa mencapai 2000-an orang”, ucap Yance prihatin.
Perlu diketahui, pelaksanaan HUT Perusahaan PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard kali ini, niscaya kekurangan order produksi, masih menunjukkan eksistensinya terhadap karyawan.
Dengan pemberian penghargaan kalpataru masa bakti kerja, 10, 20, 30 dan 40 tahun karyawan terdisiplin, penerima kalpataru masa bakti 10 tahun diberikan kepada; 1. Muhammad Rizki mulia, bagian pembelian, 2. Sunarjono, bagian QA/QC, 3. Eko Hadi Wibowo, bagian keamanan. 4. Francescus Surya Sukmana, bagian QA/QC, 5. Clief William Beyer, bagin umum kenderaan, 6. Wagiono, bagian keamanan, 7. Gigih Slamet prayogi, bagian keamanan dan 8. Suhaimi, bagian keamanan.
Sedangkan kalpataru yang masa bakti kerjanya di perusahaan PT. Dumas sebanyak 9 orang, masa bakti 30 tahun 6 orang serta yang masa bakti 40 tahun 1 orang. Selain itu, juga dibarengi penyerahan sumbangan untuk tempat ibadah Masjid Nurul Jannah dan Gereja GPIB Bahtera Hayat. {JAcK}