SURABAYA, {DETEKTIFnews.com}-Kunjungan kerja (kunker) anggota Komisi V DPR RI ke Jawa Timur awal Desember tahun 2018 ke Surabaya, menyempatkan diri memeriksa jalannya pembangunan jalan jembatan flyover yang dibangun PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III.
Pembangunan Flyover sepanjang 2,4 kilometer yang membentang panjang dan membelah jalan menuju dan ke Terminal Teluk Lamong itu dirancang bakal melintasi jalan nasional Surabaya – Gresik, jalan tol Surabaya – Gresik, rel kereta api dan pipa gas PGN, serta Sungai Sememi.
“Ini karena melihat potensi besar Terminal Teluk Lamong dalam mendorong manfaat produktivitas Pelabuhan Tanjung Perak yang merupakan gerbang logistik utama ke KTI,” tutur Direktur Operasional Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kun Cahyadi di sela kunker 17 wakil rakyat dari Komisi V yang beragendakan ‘Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi Angkutan Natal 2018/Tahun Baru 2019 di Jawa Timur’, Rabu (5/12/2018).
Menurutnya, flyover Terminal Teluk Lamong menjadi diskresi kebijakan yang penting dari negara, dalam rangka mendukung kelancaran logistik nasional, khususnya Kawasan Timur Indonesia (KTI).
“Apabila sudah jadi, flyover ini akan sangat bermanfaat,” sambung Sekretaris Perusahaan (Sekper) PT Pelindo III, Faruq Hidayat usai mendampingi kunker bersama seluruh jajaran manajemen dan instansi terkait di Terminal Teluk Lamong.
Faruq mengatakan, selain meningkatkan aksesibilitas darat dari dan ke Terminal Teluk Lamong menuju tol Surabaya – Gresik, pemanfaatan flyover tersebut juga akan memecah kemacetan Jalan Kalianak – Tambakosowilangun.
“Flyover yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini juga mengintegrasikan Tol Surabaya – Gresik dengan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) Kota Surabaya,” katanya
Disinggung tren penumpang serta persiapan Pelindo III menyambut Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, Faruq memprediksi, arus penumpang kapal laut yang melalui pelabuhan-pelabuhan yang dikelola Pelindo III, pada musim liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 mengalami peningkatan.
Ia mengaku, naiknya penumpang tersebut hanya berbanding tipis dengan arus penumpang di momen serupa tahun 2017.
“Tahun ini ada kenaikan, tapi tipis jika dibandingkan tahun lalu,” kata Faruq.
Berdasar data yang diperoleh, lonjakan penumpang embarkasi atau yang berangkat di tahun 2017 sebanyak 58.634 orang.
Sedangkan, tahun ini jumlah penumpang diprediksi naik mencapai 59.220 orang. Begitu juga dengan penumpang debarkasi. Tahun lalu, jumlah penumpang tiba atau debarkasi sebanyak 62.208 orang.
“Tahun ini bisa naik 64.323 orang. Jadi, apabila dibandingkan dengan tahun lalu, lonjakan penumpang di Natal 2018/Tahun Baru 2019 sebesar 3,4 persen,” tukas Faruq.
Bagaimana dengan kondisi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya? Faruq mengatakan, arus penumpang kapal laut pada masa liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 mencapai lebih dari 30.622 orang.
Penumpang naik atau embarkasi diperkirakan sekitar 17.990 orang dan penumpang turun atau debarkasi sejumlah 12.632 orang.
“Puncak arus penumpang diprediksi tanggal, 22 Desember 2018. Karena, pada tanggal itu, merupakan awal liburan Hari Raya Natal,” ujarnya.
Faruq juga memaparkan, mayoritas penumpang yang berangkat dan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju dan ke Pelabuhan Makasar serta Balikpapan.
Pelabuhan-pelabuhan lain yang ikut ramai adalah tujuan Banjarmasin, Sampit, dan Kumai, di Kalimantan.
Potensi armada yang dapat melayani para penumpang sebanyak 17 kapal dari BUMN Pelni dan 19 kapal dari perusahaan pelayaran swasta.
“Kami sudah melakukan berbagai persiapan, seperti pembentukan posko yang diperkuat unsur instansi Pemerintah Daerah setempat, Kantor KSOP, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak,” tutur Faruq.
Persiapan berikutnya, kata Faruq, penyediaan fasilitas tambahan untuk mengantisipasi membludaknya penumpang, berupa pemasangan tenda, kursi, toilet portable, dan tempat sampah tambahan.
Bukan itu saja. Jadwal kerja petugas operasional juga ditingkatkan, mulai dari petugas pelayanan terminal penumpang, pandu, operator radio, dan petugas terkait lainnya.
“Peningkatkan man power menjadi strategi Pelindo III untuk mempercepat kelancaran operasional pelabuhan,” ingat Faruq.
Alasannya, selain untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang, juga saat ada kapal pengangkut bahan-bahan pokok akan diprioritaskan dengan optimalisasi kinerja bongkar muat.
Sehingga, pasokan kebutuhan pokok melalui pelabuhan tidak tersendat.
“Kami sangat mengapresiasi positif sejumlah persiapan yang dilakukan Pelindo III, terutama, terkait persiapan yang tidak hanya untuk mengelola penumpang, tetapi juga memperlancar distribusi barang. Regulasi juga akan dibuat untuk membantu kelancaran logistik lewat laut,” katanya. {Red}