La Nyalla: Potong Leher Saya Jika Prabowo Menang di Madura

La Nyalla bersama Ma'ruf

JAKARTA, {DETEKTIFNews.com}-Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sebagai sosok paling tepat untuk kembali memimpin Indonesia pada periode lima tahun ke depan. Pemerintahan dan kepemimpinan Jokowi telah teruji di berbagai bidang. Satu tekad untuk memilih Jokowi itu terlontar dalam diskusi yang diselenggarakan kelompok relawan Jakarta Anak Muda Satu (JAMS) di Rumah Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Amin DKI Jakarta, Jalan Borobudur, Jakarta, Rabu (24/10/2018) malam.

Hadir dalam diskusi itu antara lain mantan politikus Partai Gerindra La Nyalla Mattalitti. Pria yang pernah menjadi Ketua Umum PSSI itu kembali melontarkan alasan dirinya kini mendukung Jokowi. La Nyalla mengaku sudah bersama dengan Prabowo sejak 2008. Tapi sejak muncul kasus mahar Rp. 40 miliar untuk pencalonannya di Pilgub Jatim 2018, La Nyalla memilih putar haluan dengan mendukung Jokowi.

Tak sekadar menunjukkan dukungan, dirinya berjanji untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf di Madura, salah satu basis suara Prabowo, dengan perolehan lebih dari 70 persen suara. Dia bahkan siap berkorban untuk itu.

“Potong leher saya kalau Madura bisa menang suara Prabowo. Dulu Madura bisa memenangkan Prabowo. Tapi sekarang saya akan turun langsung dan memenangkan Jokowi. Saya akan menangkan Jokowi-Ma’ruf di atas 70 persen,” kata La Nyala, Rabu (24/10/2018).

Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera yang juga hadir dalam diskusi menegaskan, masyarakat harus memilih Jokowi karena kerjanya nyata. Dia mencontohkan Kepulauan Riau yang kini tak pernah terbelit persoalan asap dan kebakaran hutan.

”Saya melihat sendiri Pak Jokowi memberikan sikap yang tegas kepada pihak setempat agar jangan ada lagi kebakaran hutan. Jika masih ada, Pak Jokowi akan ganti,” ujarnya.

Adapun anggota DPR dari Fraksi PDIP Adian Napitupulu menegaskan, hingga saat ini tak ada tokoh terbaik untuk menjadi presiden kecuali Jokowi.

Dengan latar belakang dari sipil, kehadiran Jokowi membuktikan bahwa Indonesia bisa dipimpin siapa pun. “Tak perlu jadi jenderal dan penguasa untuk bangun negeri ini. Dengan memilih Jokowi kita punya harapan,” ujarnya. {Red}