Ceo Pelindo III Ari Askara Diposisikan Menjadi Dirut Garuda

Laporan Redaksi: Beduar Sitinjak, SH

 

JAKARTA, {DETEKTIFNews.com}-Perusahaan moda transportasi penerbangan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (12/9) RUPSLB kali ini memiliki tiga agenda.

RUPSLB Siang tadi, salah satunya perubahan pengurus perseroan. Soal perubahan pengurus, dalam hasil kesimpulan RUPSLB yang diperoleh posisi Pahala N Mansury telah digantikan I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra, atau yang akrab dipanggil Ari Askhara di posisi Direktur Utama.

RUPSLB sendiri dipimpin oleh Komisaris Utama Garuda Indonesia Jusman Syafii Djamal dan dihadiri seluruh Dewan Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia serta dimulai pukul 15.00 WIB.

Ari sebelumnya menjabat sebagai Ceo PT Pelindo III (Persero). Ia juga bukan orang baru di Garuda Indonesia. Sebelumnya pernah menjadi Direktur Garuda Indonesia saat dipimpin oleh Arif Wibowo.

Ari, memiliki latar belakang profesional sebagai seorang bankir. Sebelum bergabung di Pelindo III, Ari pernah menjabat sebagai Executive Director Natural Resources Group and SOE PT ANZ Bank Indonesia, juga sempat menjadi direksi PT Wijaya Karya (Persero).

Mengenai kinerja keuangan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) membukukan pendapatan USD 1,9 miliar sampai semester I-2018. Angka ini tumbuh 5,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 1,8 miliar.

Pertumbuhan kinerja operasional ditunjang peningkatan jumlah penumpang, peningkatan angkutan kargo, peningkatan utilisasi pesawat serta efektivitas program efisiensi yang dilaksanakan dan juga peningkatan kinerja anak perusahaan dan pendapatan lainnya di luar layanan penerbangan.

Maskapai penerbangan plat merah ini juga berhasil mencatatkan capaian tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) pada periode peak season Lebaran 2018 sebesar 89,93 persen. “Capaian OTP tersebut menjadikan Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional dengan capaian terbaik selama periode peak season Lebaran 2018,” urainya.

Adapun jumlah penumpang naik 8,3 persen mencapai 18,7 juta penumpang. Sementara itu, kargo yang diangkut juga meningkat sebesar 2,7 persen menjadi 225 ribu ton.