SURABAYA{DETEKTIFNews.com}-Pelayanan pendistribusian PDAM amburadol, hampir tiga hari air berhenti mengalir di daerah kecamatan Pakal dan Benowo. Sehingga warga mengeluh dan teriak-teriak tidak bisa mandi serta mencuci.
Rata-rata Warga kecamatan Benowo dan Kec. Pakal Surabaya kecewa dan protes pelayaan pendistribusian dan kinerja PDAM Surabaya. Pasalnya, aliran air PDAM sudah dua hari, sehingga masyarakat kebingungan mencari air.
Dengan keterpaksaan ini, sehingga warga membeli air isi ulang dengan harga empat ribu pergalon, untuk mandi, buang air dan lain sebagainya.
Selain itu, juga banyak warga yang harus antre untuk meminta air dari air sumur milik warga yang sudah melalui proses filterisasi.
Seperti yang terjadi di rumah Sri Leman, warga RT 01 RW 12 PBI. Di rumah Sri Leman ini, sejak siang hingga malam hari banyak warga berdatangan untuk minta air bersih.
“Alhamdulillah, walau air PDAM mati, karena saya juga ada sumur yang airnya melalui proses filterisasi, banyak warga berdatangan untuk mengambil dan gratis, tis,” ujar Sri Leman. Bahkan, pemilik ‘sumur bersih’ itu juga rela membantu warga yang butuh air dengan mengantar ke rumah warga.
Dibantu Mulyadi Ketua RT 2 RW 12, mereka mengisi rumah-rumah warga yang membutuhkan.
“Semua ini gara-gara PDAM yang kinerjanya tidak becus. Masak aliran mati tidak ada pemberitahuan, yang repot khan warga,” geram Mulyadi Ketua RT keturunan Madura ini.
Kekecewaan juga dirasakan Warga perumaham Graha Suryanata (GSN). Masyarakat banyak mindar mandir menanyakan apa masih ada air di tandon yang dibuat. Ternyata air yang tidak seberapa warga memiliki tandon sudah menipis. Ibu-ibu hanya bisa mengelus dada yang harus kebingungan kemana harus nengadu, karena ulah Perusahaan PDAM Surabaya. {B. SITINJAK}