TIMIKA, {DETEKTIFNews.com}-Pasukan TNI AD yang tergabung dalam Satuan Tugas Terpadu Penanganan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata berhasil menguasai Kampung Aroanop dan Jagamin, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua. TNI mengevakuasi 13 guru di daerah itu.
“Kampung Aroanop sudah aman dan terkendali dan kita dari TNI sudah menguasai dari pukul 05.30 WIT. Pasukan pemukul saya empat tim sudah menguasai dari ujung kampung dan kita sudah laksanakan pembersihan,” kata Dansatgas Terpadu Penanganan KKSB, Kolonel Infanteri Frits Pelamonia, di Timika, Kamis (19/4) seperti dikutip dari Antara.
Daerah itu sempat dikuasai oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata sebelum direbut oleh TNI. KKSB disebut sempat melakukan tindakan kekerasan dan perampasan terhadap sembilan guru SD Negeri Aroanop pada Jumat (13/4).
Sebanyak 13 guru yang terdiri atas tujuh guru perempuan dan enam laki-laki dievakuasi dengan menggunakan dua helikopter milik TNI AD.
“Masyarakat sudah kami kumpulkan dan saya memberikan arahan kepada mereka dan meyakinkan kepada mereka situasi di Kampung Aroanop yang terdiri dari enam kampung ini sudah bisa kami duduki dan aktivitas masyarakat bisa berjalan normal,” ujar Frits.
Frits menyatakan, pasukannya akan terus melakukan pengejaran terhadap anggota KKSB.
Melalui pantauan udara, Frits mengungkapkan, pihaknya masih melihat dua KKSB berkekuatan lima sampai enam orang, dan 10 orang melarikan diri ke Kampung Jagamin.
“Jagamin ini merupakan salah satu jalur mereka untuk meloloskan diri. Jadi tadi kami mengejar tapi tujuan kami adalah mengevakuasi sehingga kami mengamankan ketinggian-ketinggian yang berada di jalur evakuasi tersebut,” ujar dia.
Dansatgas Frits mengatakan, kelompok yang sempat masuk Kampung Aroanop tersebut masih merupakan bagian dari KKSB pimpinan Joni Botak dan Sabinus Waker.
Sebelumnya, pada 6 April lalu, TNI juga berhasil menguasai enam kampung yang diduga dikuasai oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Bandi, Tembagapura, Kabupaten Timika, Papua.
Proses menguasai wilayah Banti dimulai sejak Minggu (1/4) dan Senin (2/4), diwarnai kontak senjaya yang menimbulkan korban jiwa kedua pihak.
“Dari serangan itu ada satu rumah warga yang terbakar. Mereka yang menjadi korban belum dievakuasi. Dari TPN 1 orang, dan juga belum dievakuasi,” kata Hendrik kepada PERS. {B2R}